Retret katekisasi GKI Gading Serpong diselenggarakan pada Sabtu, 24 Februari sampai Minggu, 25 Februari 2024 di Rumah Sahabat Keluarga, Primatama Residence, Cibinong, Bogor. Seluruh peserta berkumpul di Griya Anugerah dan berangkat pada pukul 08.30 menuju lokasi. Retret kali ini diikuti oleh 36 orang peserta yang telah mengikuti katekisasi dari bulan Juli 2023 hingga Januari 2024. Tema besar yang diangkat adalah “The Descendants”, dari 1Yohanes 3:1-10.
Pembicara retret kali ini adalah Reni Yuliastuti, S.Th., Stephen Rehmalem Eliata Tarigan, S.Psi, M.Th, Harley Jonathan (anggota GKI Gading Serpong yang sedang mengikuti bina kader), dan Michael Engelbert (alumnus SAAT yang sedang menjalani pelayanan jemaat di GKI Gading Serpong). Tujuan retret ini adalah untuk membantu para peserta katekisasi lebih mendalami lagi panggilan mereka sebagai anak-anak Allah, serta menguatkan komitmen para peserta untuk sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan.
Kegiatan pertama dilaksanakan di ruang kapel, karena aula masih dipakai oleh pihak lain. Kegiatan pembuka dipandu oleh Eukharistia dan Michael Engelbert. Mereka memberikan kata sambutan mengenai tema dan tujuan retret dengan penuh semangat, dilanjutkan dengan beberapa pujian dan juga aktivitas permainan untuk mencairkan suasana dan memperkenalkan peserta satu sama lain. Setelah suasana mencair, Reni Yuliastuti, S.Th. memimpin pembacaan renungan dari 1Yohanes 3:1, dengan tema “What a Precious Calling”, untuk mengingatkan para peserta betapa besarnya kasih Allah yang memanggil kita sebagai anak-anak-Nya, dan bahwa sebagai anak-anak Allah, seharusnya kita hidup dalam kehendak-Nya. Kegiatan renungan diakhiri dengan doa makan siang yang dipimpin oleh Pnt. Liong Ju Tjung.
Setelah makan siang, para peserta diperbolehkan untuk mengambil tas masing-masing, menitipkannya di ruang makan, dan mempersiapkan diri untuk mengikuti permainan. Para peserta dibagi menjadi enam kelompok, yang nantinya akan diarahkan menuju empat pos, sesuai dengan urutannya masing-masing. Setiap permainan memiliki esensinya tersendiri yang berhubungan dengan tema retret, yang nantinya akan dijelaskan oleh para penjaga pos pada saat peserta telah selesai bermain.
Sesi pertama baru dimulai pada pukul 16.30 di aula. Sesi ini bertemakan “The Meaning to be a Child of God” dengan pembicara Stephen Rehmalem Eliata Tarigan, S.Psi, M.Th. Nas Alkitab diambil dari 1Yohanes 3:2-10. Para peserta disadarkan mengenai statusnya yang baru sebagai anak-anak Allah, yang seharusnya hidup dalam terang. Para peserta juga diajak untuk berkomitmen meninggalkan kegelapan, yakni dosa-dosa yang selama ini mengikatnya. Sesi pertama diakhiri dengan makan malam, yang kemudian dilanjutkan dengan studi kasus.
Para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk studi kasus. Studi kasus pada retret kali ini dilaksanakan dengan cara bermain “monopoli”. Masing-masing kelompok melempar dadu untuk mengundi kasus-kasus yang akan dibahas. Para peserta diberikan berbagai kasus, berupa berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari, dan diajak untuk merespons situasi-situasi tersebut, sebagai anak-anak Allah yang hidup dalam Kristus. Mereka dibantu oleh para mentor, untuk tidak hanya mempertimbangkan jawaban yang tepat, tetapi juga membahas tantangan dan mencari solusi untuk mengatasi tantangan dalam situasi tersebut. Ada kalanya dalam diskusi terjadi perbedaan pendapat, yang justru membantu para peserta untuk melihat kasus dari sudut pandang yang berbeda.
Setelah studi kasus, para peserta memasuki sesi kedua yang dipimpin oleh Harley Jonathan. Sesi ini mengangkat subtema “Selidiki Aku, Lihat Hatiku”. Pada sesi kedua ini, para peserta diajak untuk mengevaluasi diri masing-masing, dosa-dosa apa yang masih mengikat. Dari refleksi tersebut, para peserta diajak untuk berkomitmen menyerahkan diri dan sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi “Personal Prayer & Commitment”. Para peserta diberi waktu pribadi untuk berbicara dengan Tuhan. Mereka diperbolehkan untuk berjalan keluar aula dan mencari tempat yang tenang, agar mereka bisa fokus sepenuhnya dalam percakapan dengan-Nya, tanpa ada gangguan dari orang-orang sekitar. Momen ini menjadi kesempatan berharga bagi para peserta retret untuk menghentikan diri sejenak, sesuatu hal yang mungkin sulit dilakukan di tengah kesibukan kehidupannya, meluangkan waktu bersama Allah. Kegiatan ini mengingatkan para peserta, betapa pentingnya sebagai anak-anak Allah untuk membangun hubungan dengan-Nya.
Para peserta kemudian diarahkan ke kelompok kecilnya masing-masing, untuk melakukan sesi sharing yang dipimpin oleh mentor masing-masing kelompok. Peserta dapat menceritakan pergumulan dan tantangan dalam perjalanan rohani mereka. Melalui kelompok sharing ini, para peserta dan mentor saling mendengar, mendukung, menguatkan, dan mendoakan satu sama lain. Kedekatan dalam kelompok-kelompok sharing ini diharapkan bisa terus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari. Sesi ini mengakhiri kegiatan di hari pertama. Para peserta diizinkan untuk kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Hari kedua diawali dengan saat teduh pribadi dan makan pagi, yang kemudian dilanjutkan dengan ibadah Minggu. Tema ibadahnya adalah "Fight a Good Fight" dengan Michael Engelbert sebagai pembicaranya, mengambil ayat nas dari 1Yohanes 3:9-10. Para peserta diingatkan kembali mengenai tujuan dan komitmen mereka selama retret, juga bahwa mereka memiliki Roh Kudus yang akan terus menyertai. Firman Tuhan mengingatkan peserta, bahwa sebagai anak-anak Allah, seharusnya mereka berbuat kebenaran dan mengasihi sesama. Ibadah ini juga menjadi momen perpisahan dengan Michael dalam tugas pelayanannya di GKI Gading Serpong, karena akan kembali melanjutkan studi di institusi tempatnya belajar.
Retret katekisasi diakhiri dengan sesi foto bersama, makan siang, dan sesi kebersamaan terakhir. Seluruh peserta telah mendalami panggilan mereka sebagai anak-anak Allah. Renungan, permainan, diskusi kelompok, dan ibadah selama dua hari ini berakhir dengan harapan, hubungan persaudaraan dan iman para peserta akan terus berkembang, membawa dampak positif dalam kehidupan masing-masing. Sesuai dengan temanya, "The Descendants", peserta diingatkan, mereka telah dipanggil menjadi anak-anak Allah, untuk menjalankan komitmen untuk sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan sebagai anak-anak-Nya.