Pada Jumat, 18 April 2025, GKI Gading Serpong menyelenggarakan ibadah Jumat Agung untuk memperingati kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib. Pada ibadah Jumat Agung tahun ini, kita bersama-sama mengenang karya terbesar Kristus bagi umat manusia, melalui tema “Salib: Jalan Baru yang Membawa Damai”. Ibadah dilakukan sebanyak empat kali, yaitu pada pukul 07.30, 10.30, 15.00, dan 18.00, dan dihadiri oleh 4.385 orang.
Ibadah dilaksanakan dalam nuansa remang. Dua orang penatua yang bertugas sebagai liturgos mengajak umat menyanyikan NKB 83, “Nun di Bukit yang Jauh”. Ibadah dibuat mengalir, dengan menyanyikan lagu-lagu bertemakan perenungan akan penyaliban Kristus, seperti KJ 170, “Kepala yang Berdarah” dan KK 235, “Mari Lihatlah Hari Terkelam”, yang dilanjutkan dengan pembacaan narasi dan ayat Alkitab dari Yesaya 52:13-53:12 dan Mazmur 22, yang dinyanyikan secara bertanggapan. Umat diajak mengingat kembali peristiwa yang terjadi saat Tuhan Yesus diadili hingga disalibkan di bukit Golgota, melalui pembacaan dari kitab Yohanes 18:1-19:42 dan lagu KJ 174a, “Kuheran Jurus’lamatku. Lagu KJ 177, “Golgota, Tempat Tuhanku Disalib” mengiringi perarakan kayu salib oleh tiga orang anggota jemaat ke depan ruangan.
Khotbah disampaikan oleh Pdt. Danny Purnama, yang mengingatkan kita, salib Kristus adalah satu-satunya jalan yang memampukan umat manusia sampai kepada Bapa. Melalui jalan sengsara yang dialami Kristus, kita diperkenankan merasakan pemulihan, kesembuhan, hidup dalam damai sejahtera Kristus, dan tidak dibiarkan binasa karena dosa. Dalam praktik kesehariannya, kita diharapkan untuk menjadi pribadi-pribadi homo sympathetikos, yang artinya berperasaan dan bertenggang rasa terhadap sesamanya, seperti Kristus yang ber-symphatos terhadap umat manusia.
Pada ibadah ini, dilakukan liturgi doa Jumat Agung dalam suasana remang, yang meliputi pembacaan narasi pendek, sambil seorang anggota jemaat membawa simbol-simbol pergumulan dalam hidup di dunia, yakni kain hitam, mahkota duri, palu dan paku, serta ranting-ranting. Setiap satu simbol selesai diletakkan pada salib besar yang sebelumnya telah diletakkan di depan ruangan, Pdt. Danny memimpin doa, lalu disambut dengan nyanyian umat dari KJ 183:1 “Menjulang Nyata atas Bukit Kala”. Liturgi doa Jumat Agung ini ditutup dengan diletakkannya kendi berisi doa-doa, yang telah dikumpulkan oleh jemaat selama minggu-minggu pra-Paskah ke dalam prayer box, dan pembacaan doa berisi harapan atas kedamaian hati di tengah kehidupan yang penuh pergumulan.
Memasuki liturgi persembahan, lampu-lampu kembali dinyalakan. Umat menyanyikan lagu KJ 179 “Yesus, Kau Kehidupanku”, dan melanjutkan ibadah dengan sakramen Perjamuan Kudus. Pada akhir ibadah, umat menyanyikan lagu tema rangkaian ibadah Paskah, KK 144, “Mari Tuturkan Kembali”, dan diajak untuk tetap beriman dan percaya, sambil menjadi penyebar kebaikan Kristus, melalui kehidupan yang berkenan kepada-Nya.