Kebaktian Paskah dilayankan dalam 4 kebaktian: Paskah Subuh pk. 05.00, kebaktian 2 pukul 08.00, kebaktian 3 pukul 10.30, dan kebaktian 4 bersamaan dengan perayaan paskah pukul 17.00 WIB, di lantai 6 SMAK Penabur Gading Serpong. Kebaktian subuh – kebaktian 3 dipimpin Pdt. Andreas Loanka, sedangkan kebaktian 4 dipimpin Pdt. Santoni Ong. Dengan mengambil Firman Tuhan dari Yesaya 25:6-9 dan Lukas 24:13-49, Pdt. Andreas Loanka menggambarkan keadaan pagi hari di mana para wanita mendapati kubur Yesus kosong dan para malaikat memberitahu kepada mereka Yesus telah bangkit. Kemudian Tuhan Yesus sendiri menampakkan diri kepada murid-murid dan menyatakan bahwa Ia telah bangkit. Tetapi berita kebangkitan itu ternyata tidak berpengaruh terhadap 2 murid Yesus, yaitu Kleopas dan temannya, yang berjalan ke Emaus.
Mereka tidak memahami dan tidak percaya pada peristiwa kebangkitan Yesus, sehingga mereka berjalan ke arah matahari terbenam dalam keadaan galau dan kehilangan pengharapan. Dalam perjalanan ke Emaus itulah Tuhan Yesus menampakkan diri kepada mereka dan berjalan bersama mereka serta menjelaskan kitab suci kepada mereka. Mula-mula mereka tidak tahu bahwa orang itu adalah Tuhan Yesus, karena ada sesuatu menghalangi mereka untuk mengenali Sang Guru yang selama ini mereka ikuti. Perjumpaan kedua murid dengan Yesus selama perjalanan ke Emaus itu mengubah hidup mereka. Ia tidak saja berinisiatif mendekati mereka, berjalan bersama dan bercakapcakap dengan mereka, tetapi Ia juga menjelaskan Kitab Suci kepada mereka dan memecahkan roti untuk makan bersama mereka. Perjumpaan dengan Yesus mengubah para murid. Percakapan mereka yang mula-mula berfokus kepada apa kata orang, berubah menjadi berfokus kepada Tuhan dan apa yang difirmankan-Nya.
Perjumpaan dengan-Nya mengubah cara mereka memahami Kitab Suci. Dari memahami Kitab Suci sepotongsepotong dan sekedarnya, mereka ditolong oleh-Nya itu untuk memahami seluruh Kitab Suci, yang menjelaskan tentang Mesias, tentang kesengsaraan dan kematian-Nya, serta kebangkitan dan kemuliaan-Nya. Perjumpaan denganNya mengubah iman, pengharapan dan kasih mereka. Mereka menjadi sungguh-sungguh percaya kepadaNya, mengasihi-Nya, dan hidup penuh pengharapan di dalam Dia. Perjumpaan dengan Yesus mengubah persekutuan dan kesaksian mereka.
Mereka segera pulang ke Yerusalem untuk bergabung dalam persekutuan para murid dan dengan penuh antusias bersaksi tentang Yesus Kristus yang telah bangkit. Kiranya kebangkitan Kristus juga mengubah kita dan membuat kita dengan setia berjalan bersama-Nya, melayaniNya dan bersaksi bagi-Nya