Senin, tanggal 13 Februari 2023, GKI Gading Serpong memperoleh dua orang pendeta baru. Ibadah penahbisan kedua pendeta ini mengambil tempat di aula lantai enam SMAK Penabur Gading Serpong. Sebelum memasuki aula, jemaat diminta mengisi daftar hadir.
Ada pula pengumpulan tanda kasih bagi Pnt. Erma Primastuti Kristiyono dan Pnt. Devina Erlin Minerva, yang akan segera dilantik menjadi pendeta. Ibadah dibuka dengan menyanyikan lagu dari PKJ 55, “Hai, Puji Nama-Nya.” Ayat yang mendasari khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Edwin Nugraha diambil dari 2 Korintus 4:7 dan Yeremia 18:1-6, dengan tema “Bejana-Mu Tuhan.”
Bejana adalah sebuah wadah yang digunakan untuk menyimpan atau menampung sesuatu, walaupun kadang bentuknya tidak indah dan seakan-akan tidak bermanfaat. Ini dapat menjadi refleksi, bagaimanakah hidup kita, apakah sudah benar dan rapi, meskipun tampak luarnya kurang baik? Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kita mau diproses dan dibentuk Tuhan, atau malah kita mengambil jalan kita sendiri, dan membuatnya semakin rusak?
Dalam hidup, kita selalu diperhadapkan pada berbagai pilihan yang harus diambil, yang akan menentukan masa depan kita. Janganlah menyalahkan Tuhan bila suatu saat kita salah memilih jalan hidup. Sebaliknya, kita harus menginstrospeksi diri, mengapa hal demikian bisa terjadi. Meskipun tampaknya kita sudah menjadi rusak karena salah memilih jalan hidup, kita tidak perlu khawatir, karena Tuhan tetap menganggap kita mulia dan indah di mata-Nya!
Belajarlah dari Sang Tukang Periuk yang selalu sabar merapikan bejana yang dibentuk, dan memperhatikan secara detail proses pembentukan diri hamba-Nya, si bejana tersebut. Jangan sekali-sekali mempermainkan kesabaran Tuhan, karena ini akan merusak hubungan kita dengan Tuhan, dan ciptaan Tuhan berupa bejana itu pun akan ikut menjadi rusak!
Wadah pelayanan kita tidak terbatas di gereja saja, karena masih banyak wadah yang dapat Tuhan gunakan untuk menempatkan bejana kita. Namun di mana pun Tuhan meletakkan dan menugaskan kita, di sanalah tanggung jawab tersebut harus kita laksanakan, sesuai dengan prosesnya. Kita perlu selalu meminta petunjuk kepada Tuhan, agar Ia senantiasa memberkati dan menjagai dalam pelayanan yang kita lakukan!
Mengapa kita harus sadar dan mengutamakan Tuhan dalam pelayanan kita? Karena bagi kita yang menyerahkan diri kepada Tuhan, bagaikan bejana, kita pun harus mengalami proses yang menyakitkan, yaitu dibentuk, dikeringkan, serta dibakar. Oleh karena itu, andalkanlah Tuhan, dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri.
Ingat dan percayalah, Tuhan sabar dalam memproses seseorang, asalkan kita mau berbuah dan terus percaya akan penyertaan-Nya. Kita tidak perlu takut serta khawatir akan masa depan, karena pasti Tuhan akan membimbing perjalanan pelayanan kita! Amin.