Hai teman-teman, sering mendengar istilah bullying? Apakah pernah menjadi korban atau justru pernah melakukannya? Istilah ini memang sering terdengar belakangan ini karena memang banyak terjadi bukan hanya di televisi, tetapi juga di dalam konteks di mana manusia berinteraksi satu sama lain, seperti: sekolah, keluarga, tempat kerja, lingkungan sekitar dan termasuk di dalamnya lingkungan anak-anak remaja.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying adalah tindakan menyakiti orang lain agar dirinya memiliki kuasa untuk mengatur orang lain. Ada beberapa alasan orang melakukan bullying, di antaranya adalah karena iri, karena ingin berkuasa dan yang lebih sering karena pelaku dulunya juga sering di-bully.

Berikut ini contoh-contoh dari tindakan bullying yang seringkali terjadi di kalangan remaja, yaitu mengatakan hal yang menyakitkan dan tidak enak, membuat teman menjadi bahan lelucon, menggunakan panggilan yang jelek dan menyakitkan, melihat orang lain dengan tatapan yang tidak bersahabat, menyisihkan teman dari kelompok, melakukan tindak kekerasan fisik seperti menendang, memukul, menarik rambut dan mendorong teman; berbohong dengan memfitnah teman, menggosipkan teman, menulis pesan tertulis dengan ancaman, dan mempengaruhi teman untuk tidak menyukai teman yang lain. Dari sikap-sikap yang disebutkan di atas, ada tidak yang pernah teman-teman lakukan?

Teman-teman, lalu apa kata Alkitab tentang hal ini? Yang pertama, Alkitab mengajar kita untuk mengatakan hal- hal yang baik, untuk membangun. (Efesus 4:29). Dengan mem-bully, kata-kata kita akan menghancurkan orang-orang di sekitar kita. Jadi, waspadalah dengan ucapan kita, perhatikan apakah itu membangun orang lain atau menghancurkannya. Kedua, sebagai seorang anak Tuhan kita dipanggil untuk menjadi berkat. Ketika ada orang yang mencaci kita, kita tidak boleh ikut mencaci. Ketika ada orang yang jahat terhadap kita, kita tidak boleh membalasnya. Kita dipanggil untuk menjadi berkat dan bukan justru menjadi musuh (1 Petrus 3:8-12). Ketiga, kita harus berlaku ramah seorang terhadap yang lain (Efesus 4:32) artinya kita harus menerima orang lain yang berbeda dengan kita dengan penuh kasih, dan bukan justru menjadikannya sebagai bahan olok-olok. Keempat, Tuhan menginginkan kita menjadi anak-anak Tuhan yang rendah hati (Filipi 2:3, Kol 3:12). Kelebihan yang kita miliki bukan untuk disombongkan dan menjadikan kita merasa superior dibandingkan teman-teman kita, melainkan menjadi alasan bagi kita untuk bersyukur kepada Tuhan dan berbagi dengan teman-teman kita. Kelima, ingatlah selalu hukum yang terutama yaitu hukum kasih (Matius 22:39). Dari semua alasan di atas, bisa dirangkum bahwa kita dipanggil untuk mengasihi sesama kita, termasuk teman-teman kita. Jika kita mengasihi seseorang maka kita akan berusaha melakukan yang terbaik untuknya dan bukan sebaliknya.

Jadi kesimpulannya, melakukan bullying itu tidak sesuai dengan Alkitab dan kita tidak boleh melakukannya, meskipun faktanya melakukan bullying sudah menjadi bagian dari pergaulan remaja dan sebagian besar dari kita tidak menyadari bahwa itu salah.

Sedangkan bagi teman-teman yang pernah atau sedang menjadi korban bullying, beranilah membicarakannya kepada orang lain yang bisa dipercaya supaya mereka bisa membantumu. Dan kenalilah hal-hal yang membuat kamu tidak nyaman sehingga kamu bisa melindungi serta mengenali gejala awal adanya bahaya di sekitar kamu sehingga kamu bisa menghindarinya. Jika memang suatu saat kamu mengalami bullying, jangan terlalu meresponnya, karena biasanya pelaku akan semakin senang dan semakin menjadi dalam mem-bully. Usahakan untuk tetap tenang dan beranikan memandang mata pelaku, dan jika memang kondisi benar-benar membahayakan segera cari bantuan orang lain.

Everyone has the right to be respected and the responsibility to respect others.” ini merupakan slogan dari salah satu organisasi anti bullying. Melalui slogan ini, mari kita juga terus mengingat bahwa setiap orang berhak untuk dihargai dan bertanggung jawab untuk menghargai orang lain juga. Mari kita ingat dan bagikan terus prinsip ini, supaya bullying tidak lagi menjadi budaya dan yang paling penting,.... kita tidak ambil bagian di dalamnya...Tuhan memberkati.