Kehidupan kekristenan menuntut setiap orang percaya bukan hanya menjadi Kristen tetapi menjadi murid Yesus. Apa artinya menjadi murid? Murid adalah orang yang berguru kepada Yesus. Dalam Matius 10:24-25 dikatakan bahwa, “Seorang murid tidak lebih daripada gurunya, atau seorang hamba daripada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya”
Kata murid “mathetes” adalah seorang yang tidak hanya menerima pandangan gurunya, tetapi dia juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari (meniru sang guru). Dietrich Bonhoeffer berkata, “Kekristenan tanpa pemuridan adalah kekristenan tanpa Kristus” (Dr. Bil Hull, Choose The Life: Exploring a Faith that Embraces Discipleship)
Di abad pertama, yang harus dilakukan oleh seorang murid adalah:
- Pertama, memutuskan untuk mengikuti seorang guru
- Kedua, mengingat apa yang dikatakan oleh gurunya
- Ketiga, belajar cara gurunya melayani
- Keempat, mengimitasikan hidup dan karakter gurunya
- Kelima, membesarkan murid-muridnya.
Tuhan Yesus dalam Matius 4:19 berkata, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia,” ini adalah definisi seorang murid menurut Yesus. Menurut Jim Putman dan Bobby Harrington, seorang murid dari sudut Matius 4:19 memiliki tiga dimensi, yaitu: Ikutlah Aku, Aku akan Menjadikan Kamu, dan Penjala Manusia.
1. Ikutlah Aku
Kata “Ikutlah Aku” merupakan undangan Yesus kepada para murid, dan sebagai bentuk penerimaan kita terhadap Yesus serta terhadap kuasa dan kebenaranNya. Mengikut Yesus berarti mengakui dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan pemimpin hidup kita. Pdt. Andar Ismail mengatakan mengikut Yesus berarti berjalan di belakang Yesus, yang artinya mengiringi, menaati, mencintai, menyerahkan diri kita, mengabdikan diri kita serta mengikuti pola hidup Yesus.
Mengikut Yesus juga diperlukan kebulatan hati, kedisiplinan, dedikasi, dan kesetiaan. Sebagai pengikut, kita perlu memberikan ketaatan yang sempurna kepada Yesus. Kita berada di belakang Yesus dan bersedia dipimpin untuk melakukan apa saja dalam kehidupan kita.
Ia menginginkan kita untuk bersandar sepenuhnya kepadaNya. John Stott dalam bukunya Murid Yang Radikal mengatakan,”Mengikut Yesus berarti membiarkan Dia mengarahkan agenda hidup kita.”
Undangan untuk mengikut Yesus atau menerima Yesus sebagai pemimpin kehidupan kita, dan belajar dan mempercayai kebenaran tentang Yesus ini menimbulkan perubahan dalam pemahaman kita.
2. Aku akan Menjadikan Kamu
Kata “Aku akan menjadikan kamu,” berbicara tentang perubahan atau bicara tentang transformasi. Kata transformasi dalam bahasa Yunani “metamorfo’o” (Roma 12:2) adalah merubah bentuk. Artinya bentuk yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya atau mengalami perubahan penampilan (Mat 17:2). Jadi metamorfo’o (transformasi) berarti perubahan jalan hidup dalam diri seseorang yang mencakup hati, pikiran, dan sikap.
“Menjadikan” adalah pembentukan hati oleh Yesus untuk serupa denganNya. Artinya murid Yesus adalah orang yang diubah oleh Yesus, dan mengalami transformasi di hati dan perasaan.
3. Penjala Manusia
Kata “penjala manusia” menunjuk respon tindakan, sesuatu yang mempengaruhi sikap dan perbuatan murid Yesus. Jika kita menerima Yesus dari kepala, dan berlanjut ke hati, kita akan mengalami perubahan dalam kelakuan kita.
Murid Yesus diselamatkan untuk melakukan tugas panggilan mengasihi dan menjangkau dunia dengan Kasih Yesus (Efesus 2:10), bukan hanya ke gereja dan memberi persembahan. Jadi misi murid Yesus adalah pengutusan, panggilan untuk ikut ambil bagian dalam misi Allah di dunia.
Daftar pustaka:
Andar Ismail, Selamat Mengikut Aku, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2008.
Bil Hull, Choose The Life: Exploring a Faith that Embraces Discipleship, Zondervan, Grand rapids, Michigan. 2009.
Jim, Putman dan Bobby Harrinton, DiscipleShift: Lima Perubahan yang Menolong Gereja Anda Membuat Murid yang Menghasilkan Murid, Yayasan Gloria, Yogyakarta 2016..
Pdt. Riani Josephine, Apakah semua orang Kristen adalah murid Kristus? Jakarta.