Mengapa tim misi ke Kepulauan Riau?
Selain kunjungan rutin 1 tahun sekali, GKI Gading Serpong mengirim bantuan dana dan mempunyai usaha Kelapa Sawit (ada 8 ha.), hasilnya untuk disumbangkan ke gereja-gereja di sana.
Jurnal Perjalanan
Tim misi dari GKI Gading Serpong mengadakan perjalanan ke Riau pada tanggal 15-19 September 2014. Tema perjalanan misi kali ini adalah: ‘Dipanggil untuk Mengubah Dunia’. Beranggotakan: Pak Sudaryono, Pak Marolop, Pak Zeth Lodo, Pak Heri Subeno, Pdt. Andreas Loanka, Ibu Debby, Saudara Edi dan Pak Samuel Cahyadi, mereka yang terpanggil ini bertolak ke Batam pada tanggal 15 September 2014 dengan pesawat.
Batam, 15 September 2014
Tim Misi GKI Gading Serpong tiba di Batam disambut oleh Pdt. Royanto Nababan (Pdt. Roy), gembala di GBI Cunting Bawah, Batam Barat. Setiba di sana, Tim di pecah menjadi dua, yaitu: Tim 1 dan Tim 2. Adapun anggota dari Tim 1 adalah: Pak Sudaryono, Pak Marolop, Pak Zeth Lodo dan Pak Heri Subeno dan anggota Tim 2 adalah: Pdt. Andreas, Ibu Debby, Saudara Edi dan Pak Samuel. Tujuan dari memecah Tim supaya dalam 5 hari bisa tercapai semua lokasi yang mau dikunjungi. Hari itu Tim misi GKI Gading Serpong melakukan KKR di GBI Cunting Bawah yang dihadiri oleh kurang lebih 70 orang. Malamnya, menginal di rumah Bpk. Sihotang anggota jemaat gereja POUK.
Riau, 16 September 2014
Tim misi hendak menyebrang ke Riau menggunakan dua mobil menuju ke Pelabuhan Sekupang, yang dikendarai oleh Pak Boy untuk Tim 1 dan Pak Roy untuk Tim 2. Saat dalam perjalanan menuju Pelabuhan Sekupang, Tim 2 menghadapi sedikit hambatan, mobil L3 yang dikendarai oleh Pak Roy ditabrak motor. Setelah melakukan penyelesaian dari insiden itu, Tim 2 tiba di pelabuhan dan melanjutkan perjalanan dengan mengendari kapal boot (perjalanan sekitar 2,5-4 jam) ke Pulau Burung untuk mengunjungi satu gereja POUK Oikoumene yang dipimpin oleh Ibu Sondang. Tim misi mengadakan KKR yang dihadiri oleh 100 orang, termasuk tiga keluarga (12 orang) yang berlatar belakang kepercayaan Konghucu yang ingin lebih mengenal kekristenan. Juga diadakan kelas sekolah Minggu di sana.
Pulau Burung
BNS (Binarssseksa Nusa Sejati), 17 September 2014, Hari ketiga tim misi naik perahu menuju BNS, medan perjalanan sungguh berat; sempat mati mesin di tengah laut, kondisi daerah listrik hanya menyala antara jam 18.00-23.00 dan air nya gambut berwarna coklat. Dipimpin oleh Pdt. Andreas, tim misi mengadakan KKR dan Sekolah Minggu (dihadiri sekitar 50 orang). Jemaat sangat antusias.
Pulau Guntung, 18 September 2014
Di Pulau Guntung, ke dua tim misi bergabung kembali. Tim 1 yang telah menyelesaikan pelayanan misinya ke WKS, Sebekek, Saka Pasir dan GHS2 bergabung kembali dengan Tim 2. Di tempat itu, kedua Tim melayani di POUK PT. Sambu yang digembalakan oleh Pdt. Anugerah. Mereka melayani KKR yang dipimpin oleh Pdt. Andreas, Sekolah Minggu yang dipimpin oleh Pak Heri dan pengobatan gratis yang dikoordinasi oleh Bpk. Soentoro bersama Tim medis dari Batam. Untuk pengobatan gratis, GKI dari Batam mengutus dokter-dokter untuk ikut melayani. Tim misi menginap di mes PT. Sambu karena rumah Pdt. Anugerah yang sederhana digunakan untuk tempat tinggal sementara oleh anak-anak praktek.
Samuel Cahyadi
Samuel salah satu anggota yim misi, sangat berkesan dengan gaya hidup sederhana jemaat di empat tempat (Batam, Pulau Burung, BNS dan Pulau Guntung) yang mereka layani. Walaupun mereka tidak punya mobil dan hidup dari fasilitas air gambut, mereka mau beribadah dengan antusias dan Hamba Tuhan yang melayani pun penuh dengan penyerahan diri terhadap Tuhan. Samuel punya harapan untuk GKI Gading Serpong terus follow up ke Riau dan adanya lebih banyak lagi dukungan baik dari jemaat maupun Hamba-hamba Tuhan untuk mau melayani di sana karena untuk itulah kita dipanggil untuk mengubah dunia sesuai dengan kehendak Tuhan/