GKI Gading Serpong mengadakan satu kali kebaktian tahun baru secara onsite pada hari Rabu, 01 Januari 2025, pukul 09.00 WIB, di aula lantai 6 SMAK Penabur Gading Serpong, dan dapat disaksikan melalui kanal YouTube GKI Gading Serpong. Tema yang diangkat adalah “Berkat Tuhan dalam Resolusi”, diambil dari Lukas 2:15-21, dibawakan oleh Pdt. Pramudya Hidayat. Ada yang menarik dari kebaktian kali ini, tim majelis dan pengerja, termasuk para pendeta menjadi kantoria, diiringi Novi Engelin sebagai pemusik.

Ibadah dibuka dengan nyanyian NKB 047b: 1-3, “T’lah Datang Tahun Baru”, yang diambil dari syair berjudul “Another Year is Dawning!” karya Frances Ridley Havergal, “T'lah datang tahun baru! Inilah doaku: Ya Bapa, selamanya anak-Mu bimbinglah. Semoga 'ku alami sejahtera penuh. Dan ajarku selalu pada-Mu berserah. Suatu tahun rahmat kembali datanglah, terpancar sukacita di dalam wajah-Mu. Berhasil dalam karya berkat anugerah, menyatakan hadir-Mu di dalam hidupku. Di dalam tahun baru hatiku rindulah, melayani Kau, Tuhan, dan jadi saksi-Mu. T'lah datang tahun baru! Pintaku inilah: di bumi dan di surga, Kau, Tuhan, sertaku.

Tak hanya melayani sebagai kantoria, saat pelayanan firman, Pdt. Devina E. Minerva dan Pdt. Danny Purnama juga melayani sebagai pemazmur, membawakan Mazmur 8. Firman Tuhan diambil dari Lukas 2: 15-21, dengan tema “Berkat Tuhan dalam Resolusi, dibawakan oleh Pdt. Pramudya Hidayat.

Berkat Tuhan kita terima, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah. Berkat Tuhan ini mestinya menjadi sarana untuk kita membuat resolusi di awal tahun yang baru. Ada beberapa hal yang diingatkan melalui perenungan firman ini. Pertama, berkat Tuhan tetap ada dalam ketidakpastian hidup. Perlindungan-Nyalah jaminan keamanan kita. Damai sejahtera adalah pemberian ilahi yang hanya dapat dirasakan jika kita tinggal di dalam Tuhan.

Kedua, kita diajak merenungkan kebesaran Allah dalam ciptaan. Allah adalah Pencipta yang agung, namun Ia tetap memperhatikan manusia. Ini menunjukkan, kita adalah ciptaan yang berharga di mata-Nya. Allah memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk mengelola bumi, memelihara kelestarian lingkungan dan alam raya. Tahun baru mengundang kita untuk melanjutkan tugas ini dengan bijaksana, penuh kasih, dan tanggung jawab.

Ketiga, di dalam Kristus kita menerima identitas baru sebagai anak - anak Allah. Tahun baru adalah kesempatan untuk memperbarui kesadaran akan identitas tersebut. Sebagai anak, kita memiliki akses penuh kepada Allah. Anak dapat memanggil “Papa! Mama!” untuk meminta tolong. Tidak ada pergumulan yang terlalu berat untuk disampaikan kepada-Nya, semuanya dapat dihadapi bersama Tuhan. Kita juga dipanggil untuk hidup sebagai anak-anak yang mencerminkan kasih Bapa, yaitu hidup dalam kasih, kesabaran, dan kerendahan hati. Demikian juga selayaknya kita bersikap kepada Sang Pencipta.

Keempat, sebagai resolusi di tahun baru, kita juga diajak untuk merespons firman Tuhan dengan ketaatan yang segera, seperti para gembala yang segera pergi dan tidak menunda, setelah menerima pemberitahuan dari para malaikat. Setelah bertemu dengan bayi Yesus, para gembala memberitakan apa yang telah mereka lihat. Tahun baru adalah kesempatan untuk menjadi saksi Kristus dalam kehidupan kita sehari -hari, sebagai pribadi maupun gereja.

Kelima, sumber sukacita kita bukanlah apa yang kita miliki, tetapi siapa yang memberikannya. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan hati manusia yang merenungkan-Nya merasakan kedamaian yang tidak tergoncangkan (Basilius Agung).

Semoga firman yang kita terima di awal tahun ini menjadi suluh yang menerangi kita semua dalam menjalani kehidupan setahun ke depan.