Pada tanggal 7 Desember 2019, anak-anak Sekolah Minggu GKI Gading Serpong merayakan Natal bersama, dengan tema “I Belong to Jesus”
. Ya, tahun ini anak-anak diajak untuk belajar, bahwa manusia telah jatuh dalam dosa, namun karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, Ia menganugerahkan Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia. Dengan demikian, kehidupan yang kita miliki saat ini bukan lagi di kehidupan yang dikuasai oleh dosa dan maut, melainkan kehidupan yang dimiliki seutuhnya oleh Yesus Kristus, dan terbebas dari dosa. Perayaan Natal sesi satu, yang diikuti oleh anak anak Batita hingga kelas satu, dimulai dengan puji-pujian Natal dan penampilan mengenai cerita penciptaan mula-mula, yang disampaikan melalui penampilan tarian “Semesta Bernyanyi” oleh anak anak kelas imut (umur 2-3 tahun), dilanjutkan dengan drama mengenai kejatuhan Adam dan Hawa oleh guru-guru Sekolah Minggu. Kemudian dilanjutkan dengan drama mengenai peristiwa Natal, yang ditampilkan oleh anak-anak kelas 1 dan TK B, di mana digambarkan, malaikat menemui para gembala, dan juga Maria dan Yusuf sebagai ayah dan bunda Sang Juruselamat. Di tengah drama tersebut, ditampilkan juga tarian “Down on my Knees” oleh anak anak TK A dan TK B, serta tarian malaikat “Joy to the World” oleh anak-anak kelas 1.
Firman Tuhan disampaikan oleh Ibu Ratna, menjelaskan tentang bagaimana manusia telah jatuh dalam dosa dan kehilangan kekudusannya. Sebagai inti dari acara Natal Anak ini, disampaikan juga maksud kelahiran Yesus dalam dunia, yakni untuk menebus dosa-dosa manusia. Sebuah gelas berisi cairan bening digunakan oleh Pembicara sebagai ilustrasi, bagaimana murninya Allah menciptakan manusia, dan tetesan tinta sebagai ilustrasi dari dosa, diteteskan ke dalam gelas berisi cairan bening tersebut. Gelas lain yang berisi cairan bening, yang diilustrasikan sebagai Anak Domba Allah yang murni dan tak bercacat, dituangkan ke dalam gelas yang sudah ternodai dengan tetesan tinta tadi. Alhasil, cairan di gelas yang tadinya sudah tercemar dengan tinta, menjadi bening kembali. Sementara, sesi dua diikuti oleh anak-anak kelas dua hingga enam. Dimulai dengan penampilan drama mengenai anak-anak Sekolah Minggu yang hendak mengikuti audisi untuk pelayanan drama pada cara Natal gereja mereka. Dikisahkan, ada seorang anak yang merasa dirinya lebih berbakat daripada teman temannya, dan merasa dialah yang pantas memerankan peran utama.
Setelah penampilan tarian “Selidiki Aku” dari kelas empat, anak tersebut sadar, bahwa Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, dan sebagai anak Tuhan yang baik, sudah seharusnya kita melayani dengan sepenuh hati, baik ketika diberi peranan yang penting, maupun yang kurang penting. Acara dilanjutkan dengan penampilan tarian “Every Move I Make” dari kelas tiga dan “Joy to the World” dari kelas lima. Firman Tuhan seperti yang disampaikan dalam sesi satu, juga disampaikan oleh ibu Ratna dalam sesi dua.