(Yakobus 5 : 13-18)
Doa Yakobus dibuka dengan salam. Konteks dalam surat ini adalah jemaat yang diperhadapkan dengan berbagai masalah kehidupan duniawi yang fana, seperti terlibat pertengkaran, senang mengejar tahta, tidak suka menderita, dan lainnya. Surat ini ditulis dengan memiliki tiga tujuan: 1. Membangun semangat orang percaya 2. Memperbaiki pengertian yang salah akan iman 3.
Menasihati dan membina moral jemaatnya Hal mengenai doa juga menjadi landasan dalam penulisan surat Yakobus. Yakobus 1:5, tertera bagaimana Yakobus memohon hikmat, dan menghantarkan kita untuk melihat karakteristik doa. Ayat ini ingin menegaskan bahwa manusia harus bertekun dalam doa. Dalam setiap kondisi, senang, sedih ataupun sakit, kita diwajibkan untuk berdoa karena doa menjadi suatu cara dan kekuatan untuk menghadapi pergumulan dan menjadi nafas hidup orang Kristen. Dalam Yakobus 5:16b, kata orang benar berarti menyadari diri dan mengarahkan hati kepada kehendak Allah. Saat berdoa, kita diundang untuk berlaku benar dan tak bercacat dalam pengertian mengesampingkan kehendak kita, namun mengutamakan kehendak Allah.
Di ayat yang ke 17 dan 18, Elia hanyalah manusia biasa yang tak berdaya sama seperti kita. Nabi Elia senantiasa berlaku benar, ia pun terus berdoa dengan tekun dan dengan kesungguhan hati. Namun Elia memiliki keyakinan iman bahwa Tuhan akan menolongnya seturut kehendak-Nya. Dalam doa sehari-sehari pun, kita harus memusatkan pikiran kepada Tuhan dengan tekun dan dengan kesungguhan hati disertai kerinduan untuk berelasi dan berkomunikasi dengan Allah, supaya doa kita tidak menjadi sia-sia. Jika doa kita belum dijawab oleh Tuhan, doa kita masih mendapat kasih karunia yang begitu besar dari Tuhan