Pada tanggal 16 Juli 2022, Komisi Pasutri GKI Gading Serpong mengadakan persekutuan pasutri secara onsite. Dengan mengambil tempat di aula lantai 6 SMAK Penabur Gading Serpong, acara Persekutuan Pasutri diadakan mulai dari pk. 17.00 -19.30, dengan mengambil tema “As Time Goes By,” dibawakan oleh pasangan suami isteri Pdt. Em. Henry Efferin dan ibu Lily Efferin. Acara ini dihadiri oleh seratus dua puluh sembilan orang. Antusiasme peserta untuk dapat mengikuti persekutuan secara online dapat dirasakan dengan banyaknya jumlah pendaftar. Namun demikian, pengurus Komisi Pasutri tetap memperhatikan standar prokes yang berlaku. Dengan cara membawakan yang menarik dan interaktif, semua peserta mendapat berkat melalui Firman Tuhan yang diberikan. Adapun pembahasan materi ini terbagi dalam dua sesi.
Acara ini dihadiri oleh seratus dua puluh sembilan orang. Antusiasme peserta untuk dapat mengikuti persekutuan secara online dapat dirasakan dengan banyaknya jumlah pendaftar. Namun demikian, pengurus Komisi Pasutri tetap memperhatikan standar prokes yang berlaku. Dengan cara membawakan yang menarik dan interaktif, semua peserta mendapat berkat melalui Firman Tuhan yang diberikan. Adapun pembahasan materi ini terbagi dalam dua sesi.
Dengan semakin bertambahnya usia pernikahan, dan mungkin juga dengan banyaknya waktu yang dihabiskan bersama di rumah selama masa pandemi, sejatinya hubungan antara suami isteri bisa semakin kuat dan bertumbuh. Suami mengasihi isteri, isteri tunduk pada suami, sehingga kehidupan pernikahan dijalani dengan bijaksana. Sayangnya, jika hal ini tidak dipupuk, maka justru akan banyak masalah atau keributan yang terjadi, dan membuat hubungan terasa semakin jauh secara emosi, walau dekat secara fisik.
Dalam persekutuan pasutri ini, pembicara membahas bagaimana caranya pasutri dapat memupuk tali kasih sampai maut memisahkan, yaitu dengan meninggalkan keakuan masing-masing, dan dengan sengaja memperhatikan keinginan atau kebutuhan pasangan.
Memupuk dan merawat tidaklah mudah, karena itu ada beberapa tips yang juga dibagikan dalam persekutuan ini, yaitu:
1. Komitmen
2. Kasih (termasuk mengampuni, mau melepaskan rasa kecewa atau benci)
3. Kepercayaan
4. Komunikasi (termasuk sikap dalam berkomunikasi: memperhatikan intonasi dan kontennya)
5. Kebersamaan (baik secara fisik maupun spiritual)
6. Keintiman.
Sesi ditutup dengan pernyataan yang pernah dibaca Pdt. Henry, yang dapat diterapkan oleh pasutri dalam memupuk dan merawat hubungan, yaitu “If you only talk about it, it’s a dream. If you envision it, it’s possible. If you schedule it, it becomes reality.”