“…tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN… seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya…”
Yesaya 40:31a
Rajawali adalah burung pemangsa dari famili Accipitridae. Ada sekitar 60 spesies rajawali yang hidup di berbagai macam habitat di seluruh dunia. Jenis rajawali terbesar adalah Elang Harpa dari Amerika Selatan, dan yang terkecil adalah Elang Ular Nicobar dari Pulau Nicobar di India. Mereka memiliki penglihatan yang sangat tajam; mampu melihat mangsa dari jarak lebih dari 3 km. Sebagai pemakan daging, mereka memiliki cakar kuat untuk mengenggam mangsa erat-erat dan paruh runcing untuk merobekrobek. Mereka juga dikenal sebagai hewan monogami; artinya mereka setia hanya pada satu pasangan seumur hidup. Akan tetapi, salah satu ciri paling khas dari rajawali adalah kemampuan terbangnya.
Ketika burung mengepakkan sayapnya, ia menghabiskan energi. Semakin sering dia mengepak, energinya semakin berkurang dan jarak yang ditempuh semakin pendek. Akan tetapi, rajawali jarang mengepakkan sayapnya; mereka terbang meluncur sama seperti sebuah pesawat kertas yang dilempar. Burung rajawali memanfaatkan sebuah fenomena alam, yang dikenal sebagai kolom termal. Kolom termal adalah kolom udara yang naik memutar dari permukaan tanah. Udara panas yang berat karena sinar matahari mendorong udara dingin yang ringan naik. Ketika rajawali menggunakan kolom termal ini, ia berputar mengikuti arus angin berputar naik. Saat mencapai puncak kolom termal, ia terbang mencari kolom termal lainnya. Dengan cara ini, rajawali mampu melintasi jarak yang sangat jauh tanpa menjadi lelah.
Pada masa pembuangan ke Babel, bangsa Yehuda sedang berduka. Mereka dibuang ke tanah asing, jauh dari rumah mereka, serta merasa tidak berdaya di pengasingan. Nabi Yesaya mengingatkan orang Yehuda untuk menghadap dan meminta kekuatan dari Tuhan. Yesaya menyerukan, bahwa setiap orang yang menanti-nantikan Tuhan akan seperti seekor rajawali yang terbang tinggi. Mereka akan berlari tetapi tidak merasa lesu dan berjalan tanpa merasa lelah (ayat 31).
Kita semua sedang menghadapi masalah kita masing-masing: baik masalah sekolah, orang tua, teman, dan sebagainya. Jika kita mencoba untuk menyelesaikan masalahmasalah dengan kekuatan kita sendiri, kita akan menjadi kelelahan dan putus asa. Kita dapat belajar dari cara burung rajawali melintasi angkasa tanpa lelah. Kita perlu mencari Tuhan seperti burung rajawali mencari kolom termal yang akan mengangkat dia. Cara Tuhan mengangkat mungkin membuat kita merasa berputar, sama seperti putaran kolom termal. Melalui proses inilah Dia akan mengangkat kita lebih tinggi, sampai mampu melintasi angkasa persoalan kita. Ketika keadaan menjadi sulit, jangan ragu untuk terus mencari kolom termal kekuatan Tuhan. Aku teringat sebuah bagian dari bait lagu On Eagle Wings*, yang mengingatkan tentang kekuatan Tuhan:
“…. And he will raise you up on eagle's wings, bear you on the breath of dawn, make you to shine like the sun, and hold you in the palm of his hand.” On Eagle Wings - Michael Joncas
Seperti rajawali yang mencari kolom termal untuk terus terbang tinggi, carilah Tuhan, Sang Pencipta Kolom Termal, yang senantiasa akan mengangkat kita menghadapi berbagai persoalan hidup.