Tahun baru adalah anugerah dan kesempatan baru, komitmen baru, panggilan baru, tanggung jawab baru, harapan baru, dan kebiasaan hidup yang hidup baru untuk untuk menjadi pribadi seperti yang Allah inginkan. Terpujilah Tuhan, karena hari ini dan karena pagi baru yang telah Ia berikan kepada kita.
Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami men mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Matius 25:35-40)
Kebaktian Awal Tahun Kebaktian Tahun Baru GKI Gading Serpong dilakukan secara live streaming pada 1 Januari 2021 pukul 09.00 WIB, dipimpin oleh Pdt. Santoni Ong, M.Th. dengan pembacaan Alkitab dari Matius 25:31- 46. “Fajar Menyingsing”, yang diambil dari NKB 42:1-3, menjadi lagu yang mengiringi prosesi awal pada kebaktian ini, menyiratkan semangat menyongsong pagi yang baru, walau di tengah pandemi COVID-19.
Dalam khotbahnya, Pdt. Santoni Ong mengatakan, “Ada yang mengatakan bahwa pada tahun baru seakan-akan ada kertas putih yang Tuhan sediakan untuk kita dan kita menuliskan kisah hidup kita mulai hari ini, sepanjang hari hidup kita. Sekalipun bayang-bayang pandemi COVID-19 itu masih ada, tapi harapan selalu ada, vaksinasi sudah mulai dilakukan, itulah harapan yang Tuhan berikan buat kita. Yang jelas tahun baru, ada harapan baru, semangat yang baru, kekuatan yang baru, dan kehidupan yang baru.”
Beliau mengajak jemaat untuk berfokus pada yang hal yang utama agar menjadi gaya hidup dalam 2021, dengan meneladani Yesus. “Apa hal yang paling utama bagi Yesus dalam perumpamaan yang kita baca pada hari ini dalam Matius 25:21-46?” Pdt Santoni menjelaskan, bahwa dalam ayat tersebut Tuhan Yesus menekankan bahwa manusia akan dihakimi pada akhir kehidupannya, bukan berdasarkan apa yang ia peroleh atau miliki. Dalam dunia ini, mungkin manusia memiliki harta benda, rumah, kendaraan, jabatan, popularitas, segala macam, tetapi manusia dihakimi berdasarkan apa yang telah dibagikan bagi sesama.
Tuhan Yesus menunjukkan bahwa murid yang diberkati adalah murid yang menunjukkan kesetiaannya, dengan melakukan tindakan cinta kasih untuk orang yang paling hina, seperti yang telah diteladankan oleh-Nya: Ia menyembuhkan orang sakit, menyambut yang hina, dan menyediakan makanan bagi yang lapar. Dia juga memerintahkan murid-muridNya untuk melanjutkan pelayanan dengan melakukan hal yang sama. Yesus mengatakan, setiap kali kamu memberi makanan kepada yang lapar, menyambut orang yang tidak dikenal, memakaikan pakaian pada yang telanjang, itu adalah bertindak yang baik kepada Yesus sendiri.
“Hari ini adalah tahun 2021. Ini adalah tahun yang berat buat kita Indonesia, buat seluruh dunia, dengan masih adanya dampak pandemi yang merajalela di mana-mana, seperti api menghanguskan hutan yang kering. Tapi kita diajak memiliki ajaran Yesus dengan mengutamakan yang utama, yaitu hidup menjadi umat yang terberkati dan diberkati.” Demikianlah ajakan Pdt. Santoni untuk kita semua.
“Bacaan kita jelas memberitahu, orang yang telah menderita adalah Yesus sendiri. Kenapa kita melakukan untuk mereka? karena kita melakukannya untuk Kristus, menjadi umat yang diberkati untuk memberkati. Oleh sebab itu, mulailah tahun ini dengan memiliki komitmen, menjadi umat yang diberkati dan memberkati dengan mengikuti teladan yang telah Kristus lakukan dan telah disampaikan ini!”
Kiranya kita semua, jemaat GKI Gading Serpong membuka lembaran baru di tahun 2021 dengan menjadi berkat bagi orang lain. Terutama saat pandemi ini, begitu banyak orang yang kekurangan dan membutuhkan pertolongan. Janganlah kita memalingkan muka atau bersikap masa bodoh. Mari kita buka hati kita untuk menjadi murid yang terberkati dengan memberikan berkat kepada sesama. Karena sesungguhnya, itulah yang Tuhan Yesus mau