[ Penulis: Tjhia Yen Nie. Editor: Carlo Santoso. Foto: imagoDeus ]
“Bagaimana kesan Bapak mengikuti acara ini?” tanya saya pada Pdt. Andreas dalam perjalanan pulang dari hunting foto imagoDeus di Sekar Gemati, Sukabumi.
“Berkesan, untuk memotret satu obyek saja diperlukan waktu yang lama,” jawabnya.
Itulah juga yang saya dan beberapa teman lain rasakan mengikuti kegiatan tersebut. Bagi saya sebagai orang awam, terasa mengherankan, bagaimana para fotografer berusaha mengambil posisi yang menurut mereka baik untuk menghasilkan foto bagus. Dan itu memerlukan waktu, perjuangan, dan tentu juga kesabaran.
Hal ini mengingatkan bahwa tidak ada sesuatu yang tanpa perjuangan untuk mendapatkan hasil yang baik. Talenta, ilmu, kepandaian, materi, semua yang kita miliki akan menghasilkan buah yang manis jika digunakan dengan semaksimal mungkin, dan itu perlu perjuangan.
Tentu saja jika kita melakukan apa yang kita sukai, tidak ada pekerjaan yang terasa berat karena kita melakukannya dengan segenap hati. Berbeda jika kita melakukan hal yang tidak kita sukai, walaupun itu ringan, akan terasa berat.
Mengikuti kegiatan imagoDeus menembus pegunungan demi menangkap foto-foto bagus mengingatkan saya akan hal itu, ada yang terperosok di lumpur, mengalami kram kaki karena medan yang berat, berbasah-basah di sungai. Pak Hengky, salah satu dari mereka mengatakan, “Awesome!” melihat pemandangan yang terhampar di sekitarnya, “It’s worthed dengan apa yang kita lalui!”
Kesukaran dan kelelahan tidak akan menjadi terlalu menyukarkan dan melelahkan bagi mereka yang melakukannya dengan sukacita. Dan itulah yang harus kita lakukan dalam hidup kita. Tidak ada yang tidak perlu perjuangan. Namun perjuangan itu tidak ada yang terlalu menyulitkan, selama kita melakukannya dengan sukacita.
Jadi, berjuanglah dan bersukacitalah senantiasa!