Siapakah yang mau menderita? Manusia pada umumnya pasti tidak ada yang mau menderita. Yang selalu dicari manusia adalah kebahagiaan, kenikmatan hidup. Namun, apakah kedua hal itu bisa memuaskan manusia?
Seperti tertulis dalam Matius 16:24, lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." Kata-kata menyangkal diri, memikul salib, tentunya terdengar tidak asing di telinga kita para murid Kristus. Menyangkal diri, memikul salib mengikut Yesus, terdengar susah dan tidak enak. Namun dalam salah satu khotbah yang baru-baru ini saya dengar, setelah berpuluh tahun mengikut Kristus, ada satu hal yang membuat saya terperangah tentang mencicipi cawan pahit penderitaan sebagaimana yang Tuhan Yesus telah lakukan bagi kita semua, hal itu adalah anugerah. Bagaimana tidak? Bukankah sebagai murid Kristus, kita mengikuti apa yang telah dilakukan-Nya? Apabila kita bisa mencicipi sedikit saja cawan pahit penderitaan di dunia ini, bukankah itu merupakan anugerah, hak istimewa yang diberikan kepada kita? Oleh karena itu, ketika kita mengalami penderitaan, ketika kita harus memikul salib kita, daripada kita bersungut-sungut, lebih baik kita mengucap syukur atas anugerah tersebut.
Selamat mencicipi cawan pahit penderitaan! Mari merayakan anugerah yang telah diberikan Tuhan kepada kita! Itulah yang akan memuaskan dahaga jiwa kita.