T : Bagaimanakah mengetahui apakah dia jodohku? Atau apakah saya menikahi orang yang tepat?
J : Setiap pernikahan memiliki siklus. Awalnya, ketika Anda merasa jatuh cinta, kehidupan menjadi sangat mudah. Itu hal yang terjadi begitu saja, wajar dan alamiah. Pada tahap ini, Anda tidak perlu melakukan apa pun juga. Itulah kenapa namanya “jatuh” cinta. Karena hal itu “tiba-tiba terjadi” pada Anda.
Setelah beberapa tahun pernikahan, gairah cinta mulai pudar. Itu pun wajar. Kebiasaan buruk pasangan yang dulu bisa dimaklumi sekarang menjadi masalah besar. Hal-hal yang dulu membuat hati berdebar-debar sekarang berubah menjadi kejengkelan. Pada saat ini, Anda mulai bertanya, apakah saya menikahi orang yang tepat ? Pada saat gairah Anda kepada pasangan tidak lagi terasa seperti di awal pernikahan, Anda mulai menyalahkan pasangan atas ketidakbahagiaan yang Anda rasakan. Bahkan berusaha mencari kebahagiaan tersebut di luar pernikahan. Mulai dari hal yang ekstrim seperti perselingkuhan, tetapi juga bisa berupa hobby, pekerjaan, aktivitas dengan teman-teman, bahkan pelayanan di gereja / pelayanan sosial.
Anda bisa saja merasa bahagia dengan semua hal tersebut, namun perasaan tersebut hanya bersifat sementara. Beberapa tahun berikutnya Anda akan mencari hal lain lagi. Dan yang paling buruk, pernikahan Anda tidak akan bertambah baik dengan cara seperti ini. Kunci untuk bisa sukses dalam pernikahan bukanlah “mendapatkan pasangan yang tepat”. Tetapi “belajar mencintai pasangan yang Anda nikahi” Mempertahankan cinta bukanlah sesuatu yang spontan dan alamiah seperti saat jatuh cinta. Hal tersebut tidak akan terjadi begitu saja. Anda harus mengusahakannya setiap saat. Usaha ini membutuhkan waktu, tenaga dan yang paling penting “kebijaksanaan”. Cinta dalam pernikahan adalah suatu “keputusan” dan bukan sekedar “perasaan”