Komisi Dewasa Sie Wanita GKI Gading Serpong menyelenggarakan persekutuan akhir tahun pada 12 Desember 2024, pukul 10.00 - 12.00, di Griya Kasih, ruang Kana, Jl. Kelapa Gading Barat, Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Acara ini menghadirkan berbagai kegiatan yang melibatkan kaum wanita GKI Gading Serpong, dan liturgi ibadah dibuat agak berbeda dari yang biasanya, berjalan mengalir, ada suatu keselarasan dan kesinambungan.

Acara yang dihadiri oleh seratus empat orang ini berjalan dengan cukup khidmat, haru, dan meriah. Rossemince Hutapea dan Juliani Lim yang bertindak sebagai pembawa acara membukanya dengan membacakan Yohanes 1:1-4.

VG Makarios yang berseragam warna-warni ikut memeriahkan suasana dengan pujian “Semesta Bernyanyi”, dilanjutkan dengan firman Tuhan, yang diawali dengan drama. Finy Patricia membacakan narasi tentang Martha, yang diperankan oleh Santi Yuanita, ibu rumah tangga yang kerepotan mengurus anak-anaknya. Ia merasa sendirian menghadapi masalahnya. Suaminya sibuk, kurang mempedulikannya. Ibu mertua (diperankan oleh Linda Yusnita) dan iparnya (diperankan oleh Natassa Natalia) tidak membantunya mengurus anak-anak, malah sering berkomentar tajam, menyakiti hati Martha.

Dalam khotbahnya yang diambil dari Yohanes 3:16, Pdt. Danny mengingatkan, dunia ini membutuhkan banyak keajaiban, karena dunia itu penuh dengan kegelapan. Dosa dan berbagai masalah membuat manusia hidup dalam gelap. Manusia menjadi serigala bagi sesamanya. Anugerah terbesar Allah diberikan ketika Allah turun tangan, dengan memberikan Anak-Nya turun ke dunia, untuk menyelamatkan manusia, karena sedemikian besarnya kasih Allah, yaitu kasih agape. Dengan demikian, kita tidak perlu takut dan kehilangan harapan, karena sudah menerima kasih-Nya (Luk. 2:10). Hendaklah kita yang telah menerima anugerah terbesar Allah bisa menjadi soter-soter (penyelamat, pembebas, pemulih, sahabat) bagi sesama.

Drama lalu dilanjutkan, mengisahkan sang ibu mertua yang menyadari keegoisannya, lalu bertobat dan mau membantu meringankan beban Martha. PS Nafiri yang berseragam warna merah pun mengisi pujian dengan lagu “Hidupku Disentuh oleh Kasih Tuhan” (GB 245) pada saat hening.

Acara ditutup dengan persembahan tarian dari Kana Line Dance, diiringi lagu “Ku ‘kan Menari”, dan persembahan pujian “Rayakan Natal” oleh para pengurus.