Hari cerah, ketika para lansia memasuki ruang Kana, Griya Kasih, Jalan Kelapa Gading Barat Blok AG 15 nomor 16 , Pakulonan Barat, Kelapa Dua, Tangerang. pada 28 Mei 2025. Hari itu, berbeda dari biasanya, ruangan terlihat sangat indah, dengan dekorasi yang meriah, karena selain ibadah rutin, ada perayaan Hari Lansia Nasional. Acara ini dihadiri oleh 167 jemaat lansia.
Ibadah dimulai tepat pukul 10.00 WIB, dibuka oleh Pnt. Toba Sitorus yang bertindak sebagai pemandu pujian, kemudian dilanjutkan dengan menyanyi bersama, diiringi oleh Visiana Betani sebagai pemusik, serta Irawan Rudyanto dan Hermien Widjajati sebagai singer.
Firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. Danny Purnama, dengan tema “Indahnya Kasih Tuhan” (Lukas 19:1–10). Pdt. Danny mengawalinya dengan pemutaran video tentang Zakheus. Indahnya kasih Tuhan menginspirasi kita untuk membagikan berkat yang telah kita terima kepada saudara-saudara yang membutuhkan. Ayat emas terambil dari 1Yohanes 4:16. Ibadah ditutup dengan doa dan berkat oleh Pdt. Danny.
Acara dilanjutkan dengan perayaan Hari Lansia Nasional, yang dibuka oleh Julianti Suryaputra dan Janne Idris sebagai pembawa acara. Pdt. Danny Purnama dan Pdt. Erma Primastuti Kristiyono berduet menyanyikan pujian “Tak Terbatas”. Kemudian, seluruh jemaat diajak menyanyikan “Bila Topan K’ras Melanda Hidupku” (KJ 439: 1–2). Acara dilanjutkan dengan drama singkat berjudul “Panti Wreda Syalom”, yang dibawakan oleh Nancy Kho dan kawan-kawan. Setelah drama selesai, jemaat menaikkan pujian “Aku Diberkati”.
Acara selanjutnya adalah pengumuman pemenang penulisan artikel kesaksian jemaat berjudul “Aku Diberkati”, yang sudah dikumpulkan minggu sebelumnya. Ternyata, para lansia sangat antusias menuliskan kesaksian tentang betapa besarnya berkat dan pertolongan Tuhan dalam hidupnya, sehingga terkumpul kurang lebih seratus tulisan. Pengurus kemudian menetapkan sepuluh orang pemenang, dan diumumkan oleh Intiwijani. Pdt. Danny dan Pnt. Toba menyerahkan hadiah bagi para pemenang.
Acara dilanjutkan dengan lomba menebak lagu, diiringi Kuntjoro Hertanto sebagai pemusik. Dalam tebak lagu ini, ada 15 oma-opa yang dapat menebak dengan tepat. Kemudian, acara ditutup dengan doa oleh Pdt. Erma.
Acara selanjutnya adalah menari polonaise, poco-poco, dan joget Maumere, dipimpin oleh Rini Rahardjo dan Heliana Oca. Para oma-opa sangat antusias mengikuti. Bahkan, yang kakinya sedang sakit pun ikut menari dan bergoyang. Demikian juga oma yang berusia hampir 90 tahun, ikut menari. Sangat meriah dan penuh sukacita. Acara pun ditutup dengan doa oleh Rini Rahardjo.