Dikaruniai anak oleh Tuhan adalah sebuah panggilan, yaitu panggilan untuk membawa anak yang telah Tuhan titipkan untuk bertumbuh dalam rancangan-Nya dan sesuai dengan ketetapan Tuhan atas kehidupan anak yang Tuhan karuniakan tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk terus memperhatikan pertumbuhan anak, yang meliputi seluruh aspek kehidupan anak-anak mereka. Seiring dengan bertambahnya usia anak, relasi orang tua dan anak yang sedang bertumbuh akan menghadapi dinamika yang berbeda-beda,dengan segala keunikan sesuai dengan pertambahan usia anak. Pola asuh yang diterapkan orang tua pun perlu mengikuti perubahan yang terjadi dalam diri anak. Jika di masa awal pertumbuhan anak, terutama pada masa kanak-kanak, mereka sangat tergantung pada orang tua.
Maka, seiring dengan bertambahnya usia memasuki pra remaja, bahkan usia remaja, peran orang tua pun mulai tersaingi dengan kehadiran teman-teman yang memberi pengaruh kuat. Menyikapi hal ini, orang tua tidak perlu bereaksi berlebihan, bijaklah dalam memberikan tanggapan, dengan menyadari bahwa mereka bukan lagi pusat bagi anak-anak mereka.
Memasuki usia remaja, anak-anak sedang mengembangkan dirinya berinteraksi dengan dunia luar, dunia baru yang kelak akan mereka jalani sendiri. Pendampingan orang tua pada masa-masa ini sangat penting. Memberi tanggung jawab pada anak yang beranjak remaja, dengan disertai pendampingan yang tepat, akan menolong anakanak bertumbuh menjadi remaja yang memuliakan Tuhan dan menyenangkan bagi sesama.
Kitab Amsal 3:11-12, mengingatkan kita akan peran orang tua: 11 Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. 12 Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. Kata “seperti” memperlihatkan keserupaan. Keserupaan dengan Tuhan yang memberi ajaran kepada orang dikasihi-Nya, demikian halnya dengan ayah (baca: orang tua) kepada anak-anak yang dikasihinya. “Ajaran apa yang perlu diberikan oleh orang tua kepada anak, agar mereka dapat hidup seperti apa yang Tuhan kehendaki bagi mereka?” Hal ini berbicara tentang nilai-nilai kehidupan yang ditanamkan oleh para orang tua kepada anakanaknya, yang tentunya berdasarkan pada kebenaran firman Tuhan dan nilai-nilai keluarga yang ditentukan oleh para orang tua bagi anak-anak mereka.
Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah: “Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai ajaran orang tua bagi anakanak yang sudah beranjak remaja dengan segala pengaruh teman atau lingkungan di luar keluarga?”. Pertama, kesabaran dari para orang tua dengan memohon hikmat dari Allah untuk menolong para orang tua agar tidak jemu-jemu membimbing anakanak mereka. Kedua, hadir dalam kehidupan anak dengan berbagai permasalahan yang dihadapinya, mengikuti, mendengarkan kisah mereka, menghadirkan diri kita sebagai orang tua dalam setiap situasi yang dihadapi oleh anak. Ketiga, orang tua harus menerima anak apa adanya, dengan seluruh kelebihan dan kekurangan mereka.
Penerimaan atas diri yang dirasakan oleh anak, akan menjadikan rumah/keluarga menjadi tempat teraman bagi mereka. Sehingga, ketika mereka berada dalam masalah, mereka dapat datang kepada orang tua. Anak perlu memiliki rasa aman dan keyakinan bahwa mereka dikasihi oleh orang tua dan keluarga mereka, terlebih lagi dalam menyadarkan anak-anak bahwa mereka dikasihi oleh Allah. Dan Allah rindu setiap anak-anak-Nya semakin hari semakin serupa denganNya, dengan kehidupan yang menjadi berkat bagi sesama.