Tetapi untuk mewujudkan semuanya itu penuh tantangan dan pegumulan. Sebagai gereja kita memikirkan dan mendampingi pemuda pemudi menapak masa muda dan masa depan yang penuh makna dan arti.
Pemuda akan memilik makna hidup yang berarti di masa mudanya bila belajar dari rasul Paulus untuk dapat “berakar di dalam Dia” (Kolose 2:7). Untuk menjelaskan tentang berakar, Rasul Paulus memakai gambaran dari pohon atau tanaman. Kristus digambarkan sebagai tanah dimana akar akar tertanam
Berakar di dalam Dia artinya tetap teguh dipersatukan dengan Dia. Semakin bergantung pada Kristus. Atau hidup yang semakin bergantung pada apa yang dikatakanNya. Berakar juga berarti bertumbuh ke dalam, batang pohon boleh bertumbuh ke atas tetapi akar meski kuat dengan tumbuh ke dalam tanah. Jika tidak, maka pohon itu tidak akan kuat dan dengan mudah akan tumbang. Itu sebabnya kekuatan sebuah pohon terletak bukan pada lebatnya daun dan indahnya pohon tetapi karena ada akar yang kuat.
Itu sebabnya pemuda-pemudi sebagai pengikut Kristus akan hidup penuh makna dan arti bila berakar di dalam Kristus.
Bagaimana cara hidup yang berakar dalam Kristus? Kita perlu belajar dari I Petrus 1:13-25. Pemuda yang berakar dalam Kristus harus hidup di dalam Yesus bukan hidup tanpa Kristus. Membahas hidup dalam Kristus dan tanpa Kristus dari I Petrus 1:3-25 Pdt. Eka Darmaputra mengungkapkan bahwa hidup tanpa Kristus adalah hidup di dalam kebodohan, hidup dalam hawa nafsu serta hidup dalam kesia-siaan. Sedangkan hidup dalam Kristus adalah hidup dalam kekudusan, hidup dengan takut akan Tuhan dan hidup dalam ikatan persaudaraan.
Yang dimaksud hidup dalam kebodohan adalah hidup yang tahu segala pengetahuan apapun tetapi tidak puas dengan apa yang dimiliki dan tidak mengenal serta percaya kepada Tuhan. Tidak membutuhkan Tuhan. Hidup dalam hawa nafsu adalah hidup yang hanya terarah pada diri sendiri dengan kesenangan, kenikmatan, kesombongan diri , dan dirinya segala galanya. Karena hidup dalam hawa nafsu dan kebodohan maka hidupnya menjadi sia-sia tanpa arti dan makna.
Hidup dalam kekudusan adalah hidup diatas rata-rata orang, naik ke standar lebih tinggi (dari kata “kadosh” artinya naik lebih tinggi. Dalam bahasa Inggris, definisi kudus adalah “cut above” artinya di atas ratarata). Kudus bukan berarti tanpa cela, tanpa cacat, atau tanpa kekurangan karena kita adalah manusia yang hidup di dunia ini. Kudus berarti dipisahkan, disiangi atau berbeda dengan yang lain. Hidup takut akan Tuhan berarti menghormati Tuhan dalam arti takut melakukan perbuatan dosa, takut berbuat salah dan takut menyakiti orang lain. Sedangkan hidup dalam persaudaran artinya membangun kehidupan bersama dengan saling mengasihi dan membantu.
Marilah kita sebagai generasi muda kristiani hidup dalam pengetahuan yang benar, dalam kekudusan dan kasih persaudaraan, berakar dalam Kristus.
Notes
1. LAI, Surat Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose dan Kepada Filemon, hal 48
2. Darmaputera, Eka, Spiritualitas Siap Juang, hal 65-76.
Masa Muda Sungguh Senang
Masa muda sungguh senang
Jiwa penuh dengan cita cita
Bagai api yang tak kunjung padam
Selalu membakar dalam hati
Masa mudaku masa yang kukenang
Masa Tuhan memanggilku
Masa mudaku masa yang terindah
Kutinggalkan semua dosaku
La la la la la la la la
Masa muda sungguh senang
Kuberikan padaMu ya Tuhan
Apa yang ada pada diriku
Kuserahkan untuk kemuliaanMu.
Penulis lagu “Masa Muda Sungguh Indah” melihat dan mengharapkan masa muda memiliki kehidupan yang bukan hanya penuh kesenangan tetapi punya makna dan arti. Coba simak syair syair lagu itu.