Majalah Sepercik Anugerah GKI Gading Serpong mengadakan pelatihan editor pada hari Sabtu, 11 Mei 2024. Pelatihan ini adalah yang kedua kalinya, setelah sebelumnya diselenggarakan pada tanggal 30 September 2023 secara daring.
Pelatihan editor kali ini diadakan secara hybrid. Sebanyak tiga belas orang peserta hadir secara luring (onsite) di Ruang Matius, Griya Anugerah, Jl. Kelapa Puan Raya Blok CA. 12 No 20-21, Kelapa Dua, Gading Serpong, dan enam belas orang mengikuti pelatihan secara daring (online). Pesertanya antara lain adalah Pdt. Danny Purnama, Pnt. Benny Febijanto Markus, Pnt. David Satyawan, Pnt. Kusnadi Lim, Pnt. Lydia Kurniawati, Pnt. Ruby Rocylie, tim redaksi, dan para penulis.
Pelatihan dimulai pukul 09.00 WIB, diawali dengan doa dan lagu pujian yang dipimpin oleh koordinator editor, Ibu Lanny Dewi Joeliani, dilanjutkan dengan renungan singkat oleh Pdt. Danny Purnama. Firman Tuhan diambil dari Roma 12:1 mengenai persembahan hidup yang kudus, yang berkenan kepada Allah. Mengingatkan kembali makna persembahan bukanlah uang semata, melainkan ungkapan syukur kepada Tuhan. Bisa dalam bentuk waktu, tenaga, pikiran, nilai tambah kemampuan kita, seperti kemampuan menulis, menyanyi, bermain musik, dll. Peserta diingatkan untuk terus berkomitmen melayani dan mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan.
Pelatihan dibawakan oleh narasumber dari pelatihan sebelumnya, yaitu Ibu Endah Dwisotyati, mantan wartawan dan redaktur Mutiara, Suara Pembaruan, dan Satu Harapan. Bu Ati, demikian panggilan akrabnya, mengibaratkan tim redaksi sebagai sekelompok juru masak di sebuah rumah makan. Para koki memiliki tujuan yang sama, yaitu menyajikan masakan yang nikmat dan disukai para pelanggan. Yang berperan sebagai kepala koki adalah chief editor (penyunting akhir), yang bertanggung jawab atas kualitas masakan yang disajikan. Manajer rumah makan adalah pemimpin redaksi, yang mengkoordinasi seluruh kegiatan redaksional. Wartawan/peliput berita adalah petugas yang berbelanja, membeli bahan masakan. Koki adalah para editor/redaktur, yang memasak sesuai dengan spesialisasinya. Dapur adalah rapat redaksi, yang memiliki kekuasaan tertinggi, yang menyeleksi tulisan mana yang akan diterima, disunting, dikembalikan untuk diperbaiki, atau ditolak.
Selanjutnya, Bu Ati mengajarkan bagaimana membuat tulisan yang menarik pembaca, yaitu dengan cara membuat teras atau pendahuluan yang membuat pembaca penasaran. Dilanjutkan dengan pengertian mengenai artikel berita, opini, dan feature, yaitu berita yang lebih mengedepankan pembahasan sisi humanismenya. Menyarankan penggunaan metode 5W + 1H, guna membantu melengkapi unsur penulisan yang diperlukan.
Di sesi terakhir, Bu Ati mengajak peserta untuk berlatih menyunting dua artikel yang akan dimuat di Majalah Sepercik Anugerah edisi mendatang. Para peserta, baik yang mengikuti secara luring maupun daring tampak sangat antusias. Pertanyaan dan respons para peserta menambah keseruan acara pelatihan, sehingga tidak terasa waktu menunjukkan pukul 15.00, dan pertemuan ini pun harus berakhir. Pelatihan editor diakhiri dengan foto bersama dan doa penutup, juga ramah tamah dengan sesama peserta.
Di akhir pelatihan, tim redaksi memberikan rangkuman pedoman penulisan dan penyuntingan naskah dan panduan tata bahasa yang baik, dengan harapan dapat mendukung para peserta untuk dapat menulis dan menyunting dengan lebih baik lagi, sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Tuhan.