Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 14 Februari 2021
Minggu Transfigurasi adalah perayaan peristiwa perubahan bentuk atau rupa Tuhan Yesus yang terjadi di atas sebuah bukit. Dalam peristiwa itu, Petrus, Yakobus, dan Yohanes melihat pemandangan yang menakjubkan dimana Yesus berubah rupa, wajah-Nya bercahaya seperti mentari, dan jubah-Nya menjadi putih bersinar terang (9:2-3). Lalu tampillah Musa dan Elia sehingga terciptalah suasana Surga di dunia.
Mengalami dan melihat semuanya itu, Petrus merasa enak dan nyaman, ia segera mengusulkan untuk membuat tiga kemah untuk Yesus, Musa, dan Elia. Tetapi usulnya ditolak dan egoisme Petrus melenyapkan “Surga” yang sudah sempat tercipta. Bagi Yesus, panggilan-Nya bukanlah untuk berdiam menikmati suasana Surga, melainkan Dia harus turun dari kemuliaan di gunung dan menjalani karya keselamatan walau harus mengalami penderitaan. Petrus tidak boleh “memenjarakan” Yesus di atas bukit dan menghalangi jalan Yesus menuju ke Yerusalem, dimana Ia akan hidup dalam perjuangan dan penderitaan di Salib.
Kemuliaan Yesus di gunung Tabor juga meneguhkan umat beriman untuk tidak memimpikan kebahagiaan hidup yang cepat, mudah, dan gampang. Kemuliaan Tuhan janganlah menjadi “ekstasi” yang membuat kita tidak melakukan apa-apa, sebaliknya justru manusia harus berjuang. Manusia harus turun dari dunia cita-cita dan angan-angan untuk kemudian melumuri tangan dan tubuhnya dengan perjuangan hidup dalam dunia nyata, dan melihat bahwa penderitaan hidup ini adalah sesuatu yang perlu.
Perayaan Minggu Transfigurasi mengajak kita untuk belajar menyangkal diri. Melalui Firman Tuhan yang kita baca, ditegaskan sekali lagi bahwa mengikut Yesus bukan cari enak, aman, dan mudah, tapi sebaliknya membutuhkan komitmen untuk tetap setia walaupun penderitaan menjadi bagian hidup kita karena ada kemuliaan yang Tuhan janjikan bagi kita.
SO