Seturut Yohanes 15:1-8, Tuhan Yesus menyampaikan kehendak-Nya agar murid-murid-Nya berbuah. Bagaikan ranting-ranting pohon anggur, murid-murid Tuhan Yesus harus terus terhubung dengan dengan Dia sebagai pokok anggur sehingga mereka berbuah. Sebab, ranting yang tidak terhubung erat dengan pokok anggur tidak akan dapat berbuah atau akan kering dan mati.
Allah adalah pengusaha dan Tuhan Yesus adalah pokok anggur. Allah akan memotong ranting-ranting yang tidak berbuah, membuang, dan membakarnya. Hal itu akan terjadi pada murid-murid Tuhan Yesus. Dalam hal ini, hari ini seseorang disebut murid Tuhan, namun jika murid itu tidak berbuah atau tidak menampakkan kehidupan sesuai keberadaan-Nya sebagai murid, ke depan ia akan dipotong, dibuang, dan dibakar. Itulah sebabnya, Tuhan Yesus mengingatkan murid-murid-Nya agar mereka tetap hidup di dalam Kristus yaitu mendengar dan melakukan firman Tuhan serta selalu memohon penyertaan Allah di dalam nama Tuhan Yesus.
Kita dapat juga belajar hidup di dalam Kristus seturut kesaksian Kisah Para Rasul 8:26-40. Filipus yang selalu terhubung dengan Kristus menolong orang Etiopia untuk menerima Kristus. Hidup Filipus menampakkan buah karena menolong orang Etiopia dan hidup orang Etiopia itu berbuah bagi kemuliaan Allah. Hal inilah yang disampaikan dalam Mazmur 22:26-32, bahwa segala ujung bumi akan berbalik kepada Allah karena mereka akan mengenal Allah melalui buah-buah yang tampak melalui hidup murid-murid Kristus atau semua orang yang percaya kepada Allah di dalam Kristus.
Dengan demikian, sejalan dengan apa yang disampaikan 1 Yohanes 4:7-21, marilah kita saling mengasihi dengan membuang segala kebencian. Sebab, jika kita mengenal Allah dan tinggal di dalam Kristus maka tidak ada kebencian atau kejahatan lagi di dalam diri kita. Jika kita ada di dalam Kristus dan Kristus ada di dalam kita, maka segala yang kita kerjakan merupakan kehendak dan pekerjaan Allah sehingga kita akan ada sebagai ranting yang berbuah, dan orang pun mengenal Kristus dan Allah di dalam dan melalui hidup kita. Marilah memastikan keberadaan kita sebagai ranting yang tertap terhubung pada Kristus, Sang Pokok Anggur, dan berbuahlah bagi kemuliaan Allah. Tuhan Yesus menolong kita. Amin.