Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 28 Februari 2021
Sebagai pengikut Yesus, sebenarnya ada harga yang harus dibayar. Apakah itu? Harga yang dibayar sebagai pengikut Kristus adalah :
1. Menyangkal diri.
Menyangkal diri artinya kerelaan untuk meletakkan kehendak Allah di atas kehendak pribadi. Menyangkal diri sama dengan melupakan kepentingan sendiri. Menyangkal diri tidak memperlakukan diri nomor satu di dunia, tetapi memperlakukan diri seolah-olah tidak ada, hanya Tuhan saja. Hidupku bukannya aku lagi, tetapi Yesus yang hidup di dalamku. Bukan kehendakku ya Bapa, tetapi kehendak-Mulah yang jadi. Itulah agenda utama pengikut Yesus, hanya melakukan kehendak Bapa.
2. Memikul salib setiap hari.
Memikul salib artinya menanggung penderitaan atau ketidaknyamanan karena kita melakukan perbuatan baik karena atau demi kehendak Allah, dan bukan karena berbuat dosa. Salib itu bukanlah seperti beban hidup atau pencobaan atau pukulan yang dapat menimpa semua orang, yang dirasakan semua orang di dalam dunia, melainkan salib itu hanya dipikul oleh orang percaya yang mau melakukan kehendak Allah dan hidup di dalam kehendak Allah. Orang yang berani menghadapi penderitaan karena melakukan firman Tuhan itulah yang disebut memikul salib.
3. Mengikut Aku.
Kata mengikut Aku ini memiliki pengertian berada di belakang Yesus. Mengikut Yesus diperlukan kebulatan hati, kedisiplinan, dedikasi, dan kesetiaan. Sebagai pengikut, kita perlu memberikan ketaatan yang sempurna kepada Yesus. Kita berada di belakang Yesus dan bersedia dipimpin untuk melakukan apa saja dalam kehidupan kita. Yesus menginginkan kita untuk bersandar sepenuhnya kepada-Nya. John Stott dalam bukunya “Murid yang Radikal” mengatakan: “mengikut Yesus berarti membiarkan Dia mengarahkan agenda hidup kita.” Biarlah ketika kita mengatakan "aku mengikut Yesus", setiap kita mau menempatkan kehendak-Nya sebagai agenda utama kita, berani menanggung resiko karena itu, dan taat kepada pimpinan-Nya. Selamat mengikut Yesus.
SO