Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 9 Juli 2023
Bacaan Alkitab: Zakharia 9:9-12; Mazmur 145:8-14; Roma 7:15-25; Matius 11:16-19, 25-30
Menurut data dari pewforum.org, agama Kristen adalah agama dengan umat terbanyak (tanpa melihat denominasi). Hampir sekitar 37% dari penduduk dunia. Bisa kita bayangkan bagaimana dunia ini sejatinya ketika seluruh pengikut Kristus menjadi garam dan terang bagi dunia. Luar biasa tentunya dunia ini! GKI pun terlibat di dalamnya. Tema GKI sendiri adalah Tuhan Mencipta, Manusia Ikut Serta. Bisa kita bayangkan juga jika anggota jemaat dan simpatisan GKI menghidupi Allah yang berkarya dari dulu sekarang dan sampai selama-lamanya. Bagaimana GKI akan berdampak dalam kehidupan di berbagai bidang ketika seluruh umat ikut serta atau menghidupi Allah yang berkarya sampai saat ini.
Namun, tampaknya jumlah yang banyak tidak signifikan dengan dampak yang dihasilkan. David Kinnaman dalam bukunya Unchristian menggambarkan pandangan outsiders terhadap Kekristenan yang kurang baik. Banyak orang-orang yang merasa orang Kristen sebagai hipocrit, kaku, kuno dalam pemikiran, pemarah, tidak logis. Mereka mengatakan bagaimana orang lain bisa percaya dengan apa yang ia Imani jika hidup yang mereka tunjukkan tidak sesuai dengan iman mereka. Tentu saja, riset Kinnaman ini menyadarkan kita tentang peran kita dalam kehidupan yang belum menghidupi Allah yang berkarya. Pendeta Craig Groeschel dalam buku The Christian Atheist mengatakan banyak orang Kristen sekarang mengaku percaya pada Kristus tetapi hidup seakan Tuhan tidak ada. Itulah gambaran yang Yesus sampaikan dalam Injil Matius 11:17. Yesus menghardik orang-orang di zamannya sebagai orang yang “tidak menari ketika ada yang meniup seruling”. Yesus menutup dengan berkata: Siapa yang bertelinga hendaklah mendengar! (ayat 15). Dalam hal ini, Yesus mengkritik orang-orang yang hanya “mendengar” tetapi tidak mau “melaksanakan” apa yang seharusnya menjadi respons dari orang tersebut setelah mendengarkan firman Tuhan. Jadi, mengenal Allah saja tidaklah cukup kalau kita juga tidak secara aktif untuk membawa perubahan ke diri sendiri maupun ke dunia yang lebih baik.
Bagaimana seharusnya kita hidup sebagai pengikut Kristus? Pertama memiliki keitiman dengan Tuhan. Keintiman dengan Tuhan membawanya pada perubahan diri dan kesediaan berbagi dengan sesamanya. Kedua, Bacaan Mazmur 145 mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan kita diajak memuji dan memuliakan Tuhan, namun tidak boleh lupa juga di dalam mempersaksikan kasih Allah tersebut ke tengah-tengah dunia. Seperti bagian kitab Zakharia, dua duanya menggambarak respon logis seseorang yang merasakan anugerah Tuhan. Bukan seperti yang digambarkan dalam Roma 7:15 ketika kita justru melakukan apa yang tidak seharusnya sebagai pengikut Kristus. Apa yang kita Imani tidak tercermin dalam kehidupan kita.
Mari sebagai pengikut Kristus sejati, kita menghidupi Allah yang berkarya. Setiap kali kita diutus ke dalam dunia untuk berkarya bersama dengan Allah. Bukankah itu penghargaan yang luar biasa dari Tuhan? Kita perlu terus belajar dan minta diajar untuk semakin layak menerima penghargaan Tuhan atas diri kita. Selamat menghidupi Allah yang berkarya!
Pdt. Andy Agus Gunawan