Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 5 Februari 2023
Bacaan Alkitab: Yesaya 58:1-9; Mazmur 112; 1 Korintus 2:1-12; Matius 5:13-20
Pepatah mengatakan “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama” Pepatah ini hendak mengingatkan bahwa kelak yang akan dikenang dari manusia ialah segala jasa dan perbuatannya. Oleh karena itu, setiap kita semestinya menjaga sikap hidup agar senantiasa berkenan di hadapan Allah dan berdampak bagi sesama, karena sikap hidup itulah yang akan terus dikenang sepanjang waktu. Lalu pertanyaannya, apakah kita sudah menjaga sikap hidup dan hadir berdampak bagi sesama kita?
Sebagai murid Kristus, kita diingatkan bahwa identitas kita adalah “garam dan terang dunia” Garam berguna untuk memberi rasa makanan, mengawetkan makanan, dan mengobati penyakit. Sebagai garam dunia, murid-murid Kristus diajarkan untuk bersaksi melalui kehidupannya yang memberikan cita rasa pada dunia, melanggengkan apa yang baik, serta mengobati masyarakat yang sakit.
Selain itu, Terang berfungsi untuk menerangi di tengah kegelapan, memberikan petunjuk untuk mengarahkan pada jalur yang benar, dan memberikan peringatan terhadap bahaya. Sebagai terang dunia, murid-murid Kristus diajarkan untuk menjadi penerang di tengah keadaan dunia yang semakin gelap dan senantiasa bersaksi melalui kehidupan yang menjadi terang di tengah keluarga, tempat kerja, lingkungan masyarakat, dan dimanapun berada.
Oleh karena itu, hidupilah terus identitas kita sebagai garam dan terang dunia, lakukan setiap perbuatan yang berkenan di hadapan Tuhan, dan berdampak positiflah di tengah kehidupan bersama. Jangan sembunyikan terang dalam diri kita. Jangan biarkan rasa asin garam menjadi tawar sehingga tidak berguna.
Do all the good you can
By all the mean you can
In all the ways you can
In all the places you can
At all the times you can
To all people you can
As long as ever you can
(John Wesley)
Pnt. Erma P. Kristiyono