Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 26 Februari 2023
Bacaan Alkitab: Kejadian 2:15-17; 3:1-7; Mazmur 32; Roma 5:12-19; Matius 4:1-11
Setiap orang yang percaya kepada Kristus terkadang tak bisa lepas dan bebas dari pencobaan, karena kita menyadari bahwa "........ roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41); selain itu setiap kitapun punya titik rawan atau titik lemah dalam pencobaan. Mari bersama kita renungkan secara khusus bacaan lnjil dari Matius 4:1-11 dimana Yesus dalam kondisi lemah (akhirnya laparlah Yesus).
Godaan datang dan lebih mudah menjatuhkan kita bukan di saat kita kuat melainkan di saat-saat kita lemah, sedikit memiliki kekuatan dan daya sehingga pertahanan diri mudah koyak.
Bagaimana Yesus dalam kondisinya yang lemah menghadapi pencobaan? Mari kita perhatikan terlebih dahulu itu dari pencobaan yang datang dari lblis :
1. Mencoba membuat Yesus meragukan jati diri atau identitasNya; jika Engkau Anak Allah? Orang kadang terjatuh dalam menghadapi pencobaan dan godaan ketika mulai timbul ragu dalam dirinya. Manusia dalam Kejadian 3:1-7 yang merupakan ciptaan yang selamat dan serupa dengan Allah akhirnya jatuh dalam dosa dengan mendengar bujukan ular untuk dengan makan pohon buah Pengetahuan yang baik dan jahat menjadi sama dengan Allah.
2. Menyalahgunakan kuasa untuk memuaskan atau melayani diri sendiri. Ada ungkapan “power tends to corrupt, and absolute power corrupt absolutely" (kekuasaan itu cenderung korup, dan kekuasaan yang absolut cenderung korup secara absolut). Ada upaya lblis untuk membuat Yesus menyalahgunakan kuasaNya yaitu dengan godaan mengubah batu menjadi roti & menjatuhkan diri dari hubungan Bait Allah; apakah dengan kuasaNya Yesus tidak mungkin mewujudkan apa yang disampaikan oleh lblis? Yesus pasti bisa, hanya saja Dia tidak kemudian memanfaatkan kuasaNya untuk kepentingan sendiri.
3. Menggeser pusat penyembahan dari yang seharusnya. Allah yang harus menjadi pusat penyembahan dalam kehidupan semua ciptaan; jangan pernah itu tergantikan oleh apapun di dalam dunia ini.
Dalam menghadapi pencobaan di padang gurun kehidupan Yesus mengajarkan kita bahwa pemahaman yang utuh atas kehendak Allah melalui firmanNya ( Ada tertulis...) menjadikan kita memiliki pedang roh yang memampukan kita melawan godaan & pencobaan-pencobaan tersebut.
Pdt. Iswanto