Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 1 Juni 2025
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 16:16-34; Mazmur 97; Wahyu 22:12-21; Yohanes 17:20-26
Yohanes 17:20-26 doa Yesus yang sangat dalam dan menyentuh hati, mengharukan, doa yang terakhir sebelum Yesus ditangkap. Di dalam doa ini, kita melihat isi hati-Nya yang terdalam – bukan hanya bagi murid-murid-Nya saat itu, tetapi juga bagi kita yang percaya di masa depan.
Yohanes 17:20 “Bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku melalui pemberitaan mereka”
Yesus sedang berdoa untuk kita semua hari ini. Sebelum Ia mati, Ia memikirkan kita. Dan isi utama doanya adalah kesatuan. Tapi bukan kesatuan demi kenyamanan, melainkan kesatuan demi pengutusan. William Barclay mengatakan Yohanes 17 “salah satu dari kata-kata yang paling menyentuh dalam seluruh Injil,” karena Yesus tidak hanya berdoa untuk para murid-Nya yang ada di dekat-Nya, tetapi juga untuk kita—orang-orang yang percaya kepada-Nya melalui pemberitaan mereka. Dengan kata lain, Yesus mendoakan kita, saudara-saudari, dua ribu tahun yang lalu.
1. Umat Dipersatukan dalam Kristus
Yohanes 17:21 “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar dunia percaya bahwa Engkaulah yang mengutus Aku…”
Kesatuan yang Yesus doakan bukanlah kesatuan yang dangkal. Ini adalah kesatuan yang mencerminkan hubungan Bapa dan Anak – kesatuan ilahi yang dalam dan tidak terputus. Kesatuan ini bukan karena kita sama suku, bahasa, atau kebiasaan – tapi karena kita semua berada “di dalam Kristus”. Kesatuan sejati hanya terjadi jika semua kita tinggal dalam kasih dan kebenaran Tuhan.
2. Kesatuan Adalah Kesaksian
Yohanes 17:23 “supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka...”
Yesus menghubungkan langsung kesatuan gereja dengan kepercayaan dunia kepada-Nya. Dunia akan percaya bukan hanya karena khotbah yang hebat atau pelayanan yang besar, tetapi karena kasih dan kesatuan di antara orang percaya. Artinya Yesus menegaskan bahwa kasih Allah menjadi nyata lewat kesatuan umat-Nya.
Pdt. Em. Santoni