Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 20 Agustus 2023
Bacaan Alkitab: Yesaya 56:1, 6-8; Mazmur 67; Roma 11:1-2a, 29-32; Matius 15:21-28
Matius 15:21-28 mengambarkan diskriminasi para murid Yesus terhadap perempuan Kanaan. Yesus bertemu perempuan Kanaan, seperti apa dia itu? Perempuan ini adalah perempuan yang malang karena selain keturunan kanaan juga dalam budaya zaman itu perempuan adalah kemalangan apalagi bukan perempuan Yahudi, sehingga tidak diperbolehkan mendekati Yesus, dan ia juga malang karena anak perempuannya kerasukan setan.
Apa yang Dia harapkan dari Yesus? Matius 15:22 "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." "Kasihanilah aku." : hanya meminta belas kasihan saja. Ia tidak meminta kebaikan, melainkan hanya bergantung pada belas kasihan, "Kasihanilah aku." Dia berteriak, memanggil Yesus, "Tuhan." Ini menunjukkan rasa hormatnya kepada Yesus. Dia menyebut Yesus, “Anak Daud,” artinya mengakui Yesus sebagai Mesias. Pengakuan yang luar biasa dari orang yang disepelekan dan dimusuhi orang Yahudi...
Bagaimana sikap para murid? “suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak” (Matius 15:23) Meminta Yesus untuk mengusir saja perempuan itu. Para murid Yesus merasa kesal dan jengkel kepada perempuan kanaan yang meminta pertolongan kepada Yesus untuk menyembuhkan putrinya yang kerasukan setan, tidak dapat menahan lagi mendengar jeritan dan teriakan minta tolong, sangat terganggu dengan suara perempuan itu.
Bagaimana sikap Yesus? Yesus nampaknya membeda bedakan orang, tapi sesungguhnya Yesus ingin mengetahui kedalaman iman perempuan Kanaan itu, apa alasanya :Perempuan itu datang minta belas kasihan pada Yesus “kasihanilah aku, ya Tuhan Anak Daud”. Reaksi Yesus terhadap doa perempuan sama sekali tidak menjawab, tapi bukan tidak mendengar. Jadi Yesus mendengarkan permohonan perempuan itu. Yesus malah menjawab para muridNya.
Lalu apa reaksi perempuan itu? Perempuan itu tidak putus asa, ia datang lagi mendekati Yesus dan menyembah Dia. Tuhan tolonglah aku” Perempuan itu menyembah Yesus. Ia datang, mendekati dan menyembah Yesus dan berkata ...ini tindakan iman...
Pdt. Santoni