Warta Jemaat GKI Gading Serpong, Minggu, 7 September 2025
Bacaan Alkitab: Filipi 3:7-11
Bulan September setiap tahun menjadi bulan Misi bagi GKI Gading Serpong. Bukan yang mengingatkan kita untuk melakukan tugas panggilan untuk bermisi. Minggu ini Tema kita adalah “Menemukan sukacita dalam Kristus" . Manusia sering mencari sukacita ketika mendapat “Pencapaian” seperti gelar akademis, promosi jabatan, pengakuan dari orang lain, kepemilikan seperti Uang, mobil mewah, rumah besar, barang-barang terbaru dan Reputasi seperti disukai banyak orang, status sosial, pengaruh.
Bagi Paulus Itu semua hanya kesenangan sesaat dan tidak abadi, hanya sementara, rapuh, dan cepat hilang ketika situasi berubah. Apa kata Paulus dalam Filipi 3:7-11: 1. Sukacita : Mengenal Kristus (ayat 7–8) Filipi. 3:4–6 Paulus menyebutkan hal-hal yang secara manusia bisa menjadi kebanggaan seperti Disunat hari kedelapan, dari bangsa Israel, suku Benyamin, Orang Ibrani asli, Farisi dalam hal hukum Taurat, Sangat rajin membela tradisi Yahudi dan Tidak bercacat dalam kebenaran menurut hukum Taurat.
Setelah kenal Kristus, semua dianggap kerugian dan sampah. “kerugian” kerugian nyata, kerusakan, kehilangan nilai. Segala pencapaian di luar Kristus bukan hanya tidak ada gunanya, tetapi bisa menjadi penghalang rohani.
“sampah” sisa-sisa makanan, kotoran, atau sesuatu yang benar-benar tidak berharga. Paulus menegaskan segala kebanggaan daging (prestasi rohani atau jasmani) benar-benar tak bernilai dibandingkan Kristus. Pengenalan akan Kristus mengubah cara kita menilai segala sesuatu — Kristus menjadi pusat nilai, bukan keberhasilan manusia.
2. Sukacita : hidup dalam kebenaran Kristus Filipi 3:9 Dunia mengajarkan kita mencari harga diri dari usaha sendiri. Tetapi Paulus sadar, kebenaran sejati hanya dari Kristus. Sukacita sejati lahir bukan dari prestasi kita, tetapi dari identitas kita dalam Kristus. Murid Kristus tidak lagi hidup tertekan untuk membuktikan diri. Kita dibenarkan oleh anugerah, bukan usaha. Sukacita kita berasal dari kasih karunia, bukan pencapaian.
3. Sukacita : bertahan bahkan dalam penderitaan (ayat 10–11) Mengenal melalui pengalaman langsung, bukan sekadar pengetahuan intelektual. artinya bukan hanya ingin tahu fakta tentang Yesus, tetapi hidup dalam relasi pribadi. Mengenal “Kuasa kebangkitan-Nya” Paulus ingin merasakan kuasa yang sama yang membangkitkan Kristus bekerja dalam dirinya, “Persekutuan dalam penderitaan-Nya” yaitu ikut ambil bagian dalam penderitaan Kristus. Ini bukan penderitaan karena salah pribadi, melainkan karena setia kepada Injil dan Serupa dengan Dia dalam kematian-Nya” yaitu siap mematikan ego, ambisi, dan keinginan daging. Serta “Supaya beroleh kebangkitan dari antara orang mati” yaitu kemuliaan bersama Kristus.